"TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA
(UVRI) MAKASSAR,,,
GENESA MINERAL
I. Cara Terjadinya Mineral
Mineral
merupakan hasil akhir dari proses alam yang kompleks, dimana
Karakteristik, Lingkungan Geologi serta Mineral Asosiasinya merupakan
tanda yang dapat menerangkan kondisi sebenarnya dimana ia terbentuk dan
kemungkinan terbentuknya pada masa yang akan dating.
Dilihat
dari segi lingkungan formasinya, mineral adalah produk seri yang
kompleks dari bahan kimiawi, fase reaksi (kristalisasinya) yang dilewati
melalui suatu permulaan dari keadaan atom-ataom yang tidak teratur
dalam kurun waktu tertentu atau dengan cara yang homogen, kemudian pada
suatu saat dalam formasinya selama pertumbuhannya mineral berusaha untuk
mencapai keadaan seimbang dengan lingkungannya. Hal inilah yang
menyebabkan mengapa setiap perubahan dalam kondisi-kondisi (seperti
tekanan, suhu, keasaman larutan, dll) jika salah satunya terganggu akan
mengganggu pertumbuhannya atau akan membentuk dirinya melalui
perubahan-perubahan di dalam pengaturan inti mineral (seperti kerusakan
struktur, persent inklusi, zonasi kimiawi).
Secara fase reaksi (kristalisasi), maka proses kristalisasi pembentukan mineral dibagi menjadi 2 fase, yaitu :
a. Nucleation
Yaitu
pembentukan inti dari mineral yang inti tersebut dapat membesar melalui
proses pertumbuhan. Inti terbentuk dari sekumpulan material-material
unsur pokok dalam mineral, yang mana unsur-unsur pokok tersebut akan
saling mengikat menjadi unit-unit sel yang tersebar merata secara acak.
b. Growth & Enlargement (Pertumbuhan & Pembesaran)
Pertumbuhan dan pembesaran dari mineral hanya akan berjalan jika kondisinya baik (menguntungkan). Pertumbuhan dimulai melalui :
q Bertambahnya atau bertumbuhnya lapisan-lapisan secara berturut-turut dari atom-atom/ion-ion yang dikandungnya.
q Pertumbuhan
secara berturut-turut dari barisan/deretan atom-atom tersebut dimulai
dari keadaan ketidakteraturan inti permukaan kristal.
Pada
percobaan yang dilakukan dari larutan jenuh dapat dilihat bahwa
pendinginan yang berangsur-angsur (setahap demi setahap) hanya akan
menghasilkan sedikit inti dengan pertumbuhan yang seragam/hampir seragam
dalam kristal yang besar. Ketika pendinginan berjalan cepat sebaliknya,
akan menghasilkan banyak inti dengan kristal yang kecil-kecil pada
akhir pertumbuhannya.
Dari
kenyataan ini, kita tidak dapat mengharapkan bahwa di alam kita akan
selalu menemukan mineral yang menghablur atau mengkristal dengan bentuk
kristal yang jelas dapat dilihat. Hal ini disebabkan karena jarang
sekali ditemukan penghabluran/ pengkristalan yang sempurna. Sudah
merupakan suatu keuntungan apabila kita dapat menemukan mineral yang
setengah jadi saja. misalnya sering terlihat pada Kuarsa yang hanya satu
ujungnya saja berbentuk piramida dan sebagian tubuhnya/batangnya saja
yang terlihat. Kita harus puas bila menemukan beberapa sisi atau bidang
saja, dan selanjutnya harus dapat menganalisa sendiri untuk menentukan
jenis mineralnya.
Ukuran
kristal yang terjadi di alam berbeda-beda dan waktu yang diperlukan
untuk proses pertumbuhannya juga berbeda-beda. Beberapa mineral
terbentuk dalam waktu yang pendek (misalnya kristal-kristal Gypsum),
namun kristal-kristal lainnya mengalami pertumbuhan pada kecepatan kurun
waktu geologi yang cukup lama, sebagai contoh sudah dapat
diperhitungkan bahwa beberapa kristal Kuarsa di rongga pegunungan Alpen
memerlukan waktu 200.000 – 300.000 tahun untuk mencapat ukuran
dimensinya pada masa kini. Demikian juga halnya dengan ukuran
kristalnya, ada kristal Kuarsa yang panjangnya 50 cm atau bahkan lebih,
begitu pula halnya Gypsum dan Beryl dan sebaliknya ada juga kristal
Kuarsa, Zircon, Apatite yang hanya sepersekian millimeter saja
ukurannya.
II. Komposisi Mineralogi Kerak Bumi
Jumlah
bentuk mineral suatu unsure dan lingkungan geologi dimana mineral
tersebut terbentuk sebagian besar dikontrol oleh banyaknya unsure-unsur
dan sifat/cirri khas Geokimianya. Hal yang sangat menarik adalah bahwa
kerak bumi yang dibentuk oleh lebih dari 80 unsur-unsur, hanya
mengandung + 2000 macam senyawa (yaitu mineral-mineral) dan
kebanyakan daripadanya sangat jarang. Jumlah keseluruhan senyawa
anorganik sudah tentu jauh lebih banyak akan tetapi banyak sekali
daripadanya yang tidak dijumpai sebagai mineral. Hanya senyawa-senyawa
yang sangat stabil saja yang terdapat sebagai mineral, senyawa-senyawa
yang kurang stabil tidak akan terbentuk atau bila terbentuk akan segera
terurai. Pembatas jumlah mineral-mineral yang lainnya ialah asosiasi
Geokimia dari suatu unsure-unsur tertentu. Maka tidak adanya mineral
Rubidium, walaupun Rubidium merupakan unsur relatif yang sangat adalah
karena proses geologi tidak dapat memisahkan Rubidium daripada
Potassium. Hal yang sama ke-15 unsur-unsur Rare Earth membentuk mineral
sangat sedikit, yang mana secara keseluruhan membentuk mineral lebih
sedikit daripada Antimony, suatu unsure yang sangat sedikit bila
dibandingkan dengan kebanyakan unsur-unsur Rare Earth. Hal ini sebagian
besar diakibatkan oleh sangat miripnya jari-jari ion dari unsure-unsur
Rare Earth dan karakter Lithophilnya yang seragam, akibatnya kimia
kristalnya merupakan suatu unsure tunggal.
Pembatasan
variasi mineralogy akan lebih menyolok bila kita memperhatikan suatu
lingkungan geologi tertentu daripada kerak bumi secara keseluruhan.
Secara umum dikenal 3 lingkungan besar (Major Envoroment), yaitu :
1. Lingkungan Magmatic
2. Lingkungan Sedimentary
3. Lingkungan Metamorfic
Tiap lingkungan ini dapat dibagi lagi menjadi Subsidiary Environment
menurut variasi kondisi fisik dan komposisi masing-masing mineraloginya
tergantung pada temperatur dan tekanan kristalisasi serta variasi dari
komposisi kimia material-materialnya. Maka semua Lingkungan Sedimentary
dicirikan oleh range temperature moderate (umumnya 0o – 400) dan tekanan yang konstan (tekanan atmosfir) tetapi sumber materialnya mungkin batuan beku, metamorf, sedimen sebelumnya, ore-bearing veins (mineral-mineral yang ada dalam kerak bumi). Lingkungan magmatik dicirikan oleh temperatur high-moderate
dan variasi tekanan gas yang luas akan tetapi umumnya sangat terbatas
dalam komposisi kimia. Lingkungan metamorphic dicirikan oleh range temperature
dan tekanan yang luas, dimana materialnya dapat berasal dari semua
batuan yang ada sebelumnya. Oleh karena itu sangat berguna bila kita
memperhatikan asal dan asosiasi dari mineral-mineral yang terdapat di
dalam ketiga group besar di atas.
Tabel. Proses dan pembentukan jenis deposit
Proses
|
Deposit yang dihasilkan
|
1. Konsentrasi magmatik
|
Deposit magmatik
|
2. Sublimasi
| Sublimat |
3. Kontak metasomatisme
|
Deposit kontak metasomatik
|
4. Konsentrasi hidrotermal
|
Pengisian celah-celah terbuka
Pertukaran ion pada batuan
|
5. Sedimentasi
|
Lapisan-lapisan sedimenter
Evaporit.
|
6. Pelapukan
|
Konsentrasi residuil
Placer.
|
7. Metamorfisme
|
Deposit metamorfik
|
8. Hidrologi
|
Air tanah, garam tanah, endapan caliche.
|
PROSES-PROSES PEMBENTUKAN DEPOSIT MINERAL
Proses
terbentuknya endapan bahan galian oleh kompleks dan sering terbentuk
lebih dari satu proses yang bekerja bersama-sama, meskipun berasal dari
satu jenis bahan, misalnya logam, jika terbentuk oleh proses yang
berbeda maka akan menghasilnkan tipe endapan yang berbeda pula. Contoh :
Endapan bijih besi à dapat dihasilkan oleh proses difrensiasi magmatik oleh larutan hidrotermal, proses sedimentasi atau pelapukan.
Tiap-tiap
proses akan menghasilkan endapan bijih besi yang berbeda-beda baik
dalam hal mutu, besarnya cadangan maupun jenis-jenis mineral
penyertanya/ikutannya.
Diantara
proses-proses/tenaga-tenaga geologi yang bekerja membentuk endapan
bahan galian, maka air memegang peranan yang dominan. Di dalam perannya
air dapat dalam bentuk uap air, air magmatik yang panas, air laut, air
sungai, air tanah maupun air permukaan. Disamping air, maka temperatur,
reaksi kimia, sinar matahari, metamorfisme, tenaga-tenaga arus gelombang
juga merupakan faktor-faktor pembentuk endapan bahan galian.
Mengenal
dan mengetahui proses-proses yang dapat membentuk endapan bahan galian
ini sangat membantu dalam pencarian, penemuan dan pengembangan bahan
galian. Proses-proses yang dapat membentuk endapan bahan galian dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
TERIMAKASI ATAS KUNJUNGAN ANDA
SEMOGA BERMANFAAT, DAN JANGAN LUPAKAN AQ,,,,,,,, Assalamu Alaikum wr,,,,,,Wb.
1 komentar:
boleh,,,,,,,,,,,
Posting Komentar